Burung walet adalah salah satu jenis burung yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, terutama karena sarangnya yang sangat dihargai di pasaran. Oleh karena itu, banyak orang yang mulai beralih ke bisnis memelihara burung walet untuk menghasilkan sarang yang kemudian dijual. Namun, memelihara burung walet bukanlah hal yang mudah dilakukan dan membutuhkan perawatan yang intensif serta persiapan yang matang.
Dalam artikel ini, Saya akan membahas cara memelihara burung walet, mulai dari pemilihan lokasi, persiapan sarang, perawatan harian, pengendalian suhu, pemeliharaan dan perbaikan sarang, pemilihan burung walet, pencegahan dan pengobatan penyakit, pemantauan kualitas sarang, hingga pemasaran dan penjualan. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan dapat memelihara burung walet dengan baik dan menghasilkan sarang yang berkualitas untuk dijual di pasaran.
Referensi Lokasi atau Area Burung Walet
Secara umum atau teori dari beberapa narasumber, idealnya area pemeliharaan gedung walet berada di tempat yang jauh dari keramaian atau kebisingan. Namun pada faktanya sesuai pengalaman dari apa yang Saya lihat dan temukan, ini menjadikan faktor lokasi ideal bukanlah penentu.
Hal yang utama sebelum menetapkan tempat yaitu melihat jalur burung walet di udara saat pagi dan sore hari. Lihatlah sesuai waktu, biasanya pada pagi akan ada berdatangan ke tempat-tempat berpotensi sebagai tempat makan burung walet, seperti pepohonan kelapa, pinggiran sungai. Kemudian lihat pada sore hari apakah lokasi yang dipilih juga dilintasi atau jalur pulangnya burung walet.
Ada juga beberapa tempat yang kurang ideal namun tetap dapat menjadi sarang dari burung walet. Dari analisa saya faktor yang mungkin jadi keunggulannya yaitu, diperkotaan namun memiliki gedung dengan tinggi 15 meter keatas. Kedua Area perumahan banyak orang, namun didekat area persawahan dan pepohonan kelapa. Beberapa lokasi yang saya jumpai yang mungkin bisa jadi referensi nantinya:
1. Gedung walet area Pasar
Gedung sarang walet ini berasal dari sebuah toko-toko yang berada dilantai atas. Dengan kondisi toko yang sudah tidak digunakan lagi untuk aktivitas berjualan, kemudian dibuat untuk menjadi tempat huni walet. Posisi lokasi berada ditengah-tengah keramaian atau pusat perbelanjaan yang masih aktif di lantai dasarnya. Lokasi Gedung ini juga berada di dekat area sungai dan jalur lewatnya para burung walet. Sungai adalah salah satu tempat yang disukai oleh walet sebagai tempat yang di kelilinginya saat berterbangan di atas sungai tersebut.
2. Area Perumahan
Banyak dari petani yang membuat rumah mereka menjadi bagian tempat huni burung walet. Rumah yang telah mempunyai 2 lantai, kemudian di tambah 1 lantai menjadi 3 yang akan dijadikan sebagai rumah walet tersebut. Lokasi perumahan yang Saya jumpai ini berada di dekat persawahan dan banyak pohon kelapa. Kekurangan dari area ini adalah terlalu banyak penduduk atau tetangga yang mungkin akan terganggu dari suara yang dikeluarkan dari rumah walet tersebut.
3. Area Persawahan dan Pinggiran Sungai
Lokasi sekitaran sawah dan pinggir sungai ini terbilang cukup ideal dan disukai oleh burung walet karena jauh dari kebisingan dan banyak potensi bahan makanan dari sekitaran tersebut. Namun perlu diwaspadai untuk gedung walet dilokasi ini harus dalam jangkauan penjagaan dan keamanan. Kebanyakan dari yang Saya lihat para petani membuat rumah kecil atau pondokan sederhana untuk menginap di malam hari atau berjaga di malam hari.
Terakhir, pastikan juga bahwa lokasi yang dipilih mudah diakses dan memiliki fasilitas yang cukup, seperti akses listrik dan air bersih. Semua ini akan sangat membantu dalam mempermudah proses perawatan dan pemeliharaan burung walet.
Perawatan Gedung atau Rumah Burung Walet
Perawatan gedung atau rumah burung walet merupakan bagian yang sangat penting dalam memelihara burung walet. Dengan cara yang tepat akan membantu burung walet tetap sehat dan produktif dalam membuat sarang. Sesuai pengalaman Saya, biasanya saya melakukan perawatan terbagi menjadi 3 seperti dibawah ini:
1. Saat Panen Sarang Walet
Dalam waktu proses panen walet biasanya Saya melakukan sekaligus pemeliharaan dari dalam gedung tersebut. Membersihkan atau membuang semua kotoran yang ada dilantai sampai bersih. Kemudian melakukan penyemprotan menggunakan parfum khusus walet pada dinding dan sekitar bagian sarang. Selanjutnya mengganti isi dari kolam air yang disediakan dengan air bersih.
Untuk cara memanen sarang walet sendiri Saya menggunakan perlengkapan seperti semprotan dengan isi air mineral dan alat cetok atau sejenisnya. Fungsi dari semprotan tersebut untuk melembabkan sarang burung walet yang kering agar mudah di ambil saat di tusuk dengan cetok. Cara menusuknya yaitu gunakan ujung cetok untuk menusuk pada bagian sarang yang menempel di papan sirip. Kedua hal ini dilakukan untuk menghidari dari rusaknya bentuk atau keutuhan dari sarang walet tersebut.
2. Cek Gedung Seminggu Sekali
Pengecekkan ini dilakukan untuk melihat kondisi dalam ruangan gedung walet, apakah bebas dari hama atau hewan liar. Biasanya di tempat Saya yang paling sering ditemukan yaitu, kecoa, tokek, ada kala tikus. Hewan-hewan atau hama tersebut tidak boleh berada di dalam gedung walet, karena akan mengganggu dan memangsa burung walet. Lakukan pembersihan ini secara manual tanpa menggunakan zat kimia atau obat pengusir hama, agar tidak mempengaruhi kondisi burung walet.
3. Menyediakan Pakan Burung Walet (Opsional)
Burung walet membutuhkan pakan yang cukup untuk mendukung aktivitas harian mereka. Pada umumnya, burung walet akan mencari makanan secara mandiri di udara dengan cara menangkap serangga yang lewat. Namun, dapat juga diberikan pakan tambahan seperti jangkrik atau semut (kroto) untuk memastikan bahwa burung walet mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.
Kekurangannya adalah jika menyediakan pakan di dalam gedung walet, ini akan mengundang hewan dan hama lain untuk masuk kedalam gedung. Kelebihannya adalah burung walet tidak bersusah payah dan terbang jauh untuk mencari makanannya. Solusinya adalah harus sesering mungkin untuk membersihkan sisa pakan atau mengganti pakan yang sudah tidak layak. Kemudian pastikan kondisi dalam gedung walet bebas dari hama dan hewan liar.
Mengatur Suhu Ruangan
Suhu ruangan dalam gedung walet adalah salah satu faktor penting untuk diperhatikan. Suhu udara ini tergatung dari lokasi dan tingkat ketinggian, luas ruangan, serta ventilasi dari ruangan tersebut. Dari beberapa referensi serta geung yang Saya miliki, untuk mengatasi atau mengatur suhu ruangan yang stabil seperti berikut:
1. Ventilasi Ruangan

Hampir semua gedung walet yang Saya jumpai memiliki ventilasi yang banyak seperti lubang angin. Lubang angin ini terbuat dari pipa air atau paralon yang terbuat dari pvc dengan ukuran 3″-4″. Vensitlasi ini dibuat dengan jarak sekitar 1 meter dari posisi ventilasi A ke B seterusnya hingga semua dinding ruangan. Fungsinya untuk membantu dalam pencahayaan dalam ruangan gedung serta sirkulasi udara yang baik dan tidak terlalu lembab.
2. Membuat Pancuran Air
Menyediakan pancuran air serta kolam didalam gedung untuk mendapatkan suhu ruangan yang lebih sejuk dan lebih lembab. Pembuatan ini cocok untuk tipe gedung walet dan lokasi yang sedikit lebih panas atau di atas suhu 30 derajat celcius. Opsi ini bisa digunakan untuk membuat burung walet dapat bertahan dalam suhu yang tetap sejuk saat berada di dalam gedung. Cara pembuatan bisa menggunakan selang atau secara khusus dibuat dari pipa air. Kemudian berikan sedikit lubang ukuran kecil pada bagian pipa atau selang tersebut untuk menghasilkan pancuran air menuju ke atas atau ke udara. Selanjutnya letakkan pancuran di tengah-tengah ruangan, lakukan ini pada setiap ruangan gedung walet.
Untuk kolam dan pancuran air yang berada diluar gedung seperti di dak atau di atas gedung, ini tidak perlu melakukan penggantian air. Air tersebut cukup alami karena sudah tercampur dengan air hujan dan beberapa tanaman dan lumut sekitar kolam tersebut.

Kekurangan membuat pancuran air adalah borosnya pada penggunaan listrik yang artinya harus memberikan extra biaya pada tagihan listrik. Kemudian harus sesering mungkin mengganti air yang berada di kolam tersebut. Dengan melakukan pengendalian suhu yang baik, memberi potensi untuk dapat menjaga kesehatan dan produktivitas burung walet. Hal ini akan berdampak pada kualitas sarang yang dihasilkan dan pada akhirnya akan mempengaruhi keuntungan dari bisnis pemeliharaan burung walet.
Pemantauan Kualitas Sarang Burung Walet
Proses pemantauan bisa dilakukan setiap seminggu sekali. Pertama yang biasa Saya lakukan adalah melihat dari bentuk sarang walat. Bentuk sarang walet secara umum terbagi menjadi 3 bagian seperti mangkok, sudut dan kakian.

1. Bentuk Sarang Burung Walet
Dalam kondisi bentuknya memang seperti mangkok, ini menandakan sarang walet sudah sempurna dan biasanya memiliki ukuran sebesar 3-4 jari tangan. Kemudian sudut adalah bentuk sarang yang seperti persegitiga, yang memang memiliki 3 sudut. Untuk ukurannya sudut biasanya berada dikisaran 2.5-3 jari tangan, ini biasanya terjadi karena burung walet membuat sarang pada bagian pojok atau siku papan sirip. Selanjutnya kakian ini terbilang sarang walet yang belum sempurna jadi, atau masih proses pembuatan oleh burung walet. Untuk ukuran kakian berada dikisaran 1-2 jari tangan.
2. Warna Sarang Burung Walet
Proses pemantauan selanjutnya adalah melihat dari sisi warna pada sarang walet tersebut. Untuk kualitas sarang yang bagus akan Saya urutkan dimulai dari yang terbaik atau berkualitas. Pertama warna putih kapas, putih beras, warna cream, kuning, hingga cokelat.
Faktor yang mempengaruhi warna tersebut seperti, pengaruh dari papa sirip gedung, produksi air liur walet itu sendiri, kebersihan dari air pancuran atau kolam air, tingkat kebersihan udara dan ruangan gedung tersebut.
3. Bulu pada Sarang Burung Walet
Pada sarang walet yang mempunyai sedikit bulu ini merupakan kualitas yang baik dan termasuk sarang yang bersih. Pada kondisi ini biasanya burung walet belum menandakan adanya proses bertelur atau dierami oleh induk burung.
Sebaliknya pada sarang burung walet yang mempunyai banyak bulu yang menempel di sarang, ini bisa dikatakan sang induk sedang proses bertelur atau lagi erami sang telur tersebut. Pada kondisi ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan pemanenan. Untuk melakukan panen yang tepat terdapat 2 opsi yaitu:
Waktu Panen yang Tepat
Waktu yang sangat tepat untuk panen adalah pada saat burung walet tidak meninggalkan bulu yang banyak pada sarangnya. Namun tetap perlu diingat untuk tidak memanen sarang yang belum berbentuk sempurna agar menghindari stres pada burung walet atau bisa di sebut sarang rampasan.
Yang kedua jika pada kondisi burung walet dalam keadaan bertelur dan mengerami, maka haruslah menunggu dari proses telur menetas dengan waktu kurang lebih 21 hari. Kemudian menunggu proses anak burung walet bisa terbang sempurna kurang lebih sekitar 45-60 hari, setelah itu bisa dilakukan pemanenan.
Untuk opsi lain jika ingin memanen sarang burung walet yang ada telurnya, bisa dilakukan dengan pemindahan telurnya. Sebelum dierami sang induk, boleh dipindahkan telur kedalam mesin penghangat atau alat penetas telur. Setelah pemindahan maka sarang dapat dipanen tanpa harus menunggu proses waktu yang lama.
FAQ seputar Burung Walet Gedung atau Rumahan
Q: Apakah burung walet bisa bersarang di bangunan dengan ketinggian dibawah 15 meter?
A: Bisa saja ini tergantung dari lokasi yang ditentukan, namun idealnya gedung lebih tinggi memiliki potensi lebih untuk disarangi oleh burung walet.
Q: Apakah sulit merawat gedung burung walet?
A: Perawatan burung walet terbilang cukup mudah menurut saya, karena tidak harus setiap hari kita melakukan perawatan pada gedung tersebut.
Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sarang burung walet?
Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sarang burung walet tergantung pada jenis dan spesiesnya. Namun, secara umum, burung walet dapat menghasilkan sarang setiap 35-45 hari sekali.
Q: Apakah burung walet harus diberi pakan tambahan?
Tidak, burung walet dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya dari makanan yang ada di sekitarnya. Namun, ada baiknya memberikan pakan tambahan seperti serangga kecil (kroto) atau jangkrik untuk meningkatkan kualitas sarang yang dihasilkan.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas sesuai pengalaman Saya, dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan burung walet gedung atau rumahan membutuhkan perencanaan dan perawatan yang baik agar dapat menghasilkan sarang yang berkualitas tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan burung walet antara lain pemilihan lokasi yang strategis, perawatan yang baik, pengendalian suhu dan kelembaban yang tepat, serta pemantauan kualitas sarang secara berkala.
Selain itu, dalam memelihara burung walet, diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus yang dapat dihasilkan melalui pengalaman dan pembelajaran yang terus menerus. Selain dapat menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan, pemeliharaan burung walet juga dapat memberikan manfaat lainnya seperti menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan alam.
Dengan demikian, bagi yang tertarik untuk memelihara burung walet, pastikan untuk melakukan perencanaan yang matang dan memperhatikan semua aspek yang berkaitan dengan pemeliharaan burung walet, sehingga dapat menghasilkan sarang yang berkualitas tinggi dan berkontribusi pada pengembangan industri sarang burung walet di Indonesia.